BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebelum pemilik dana mengenal saham,
banyak pemilik dana lebih memilih berinvestasi da;am bentuk investasi berwujud
seperti emas, tanah maupun rumah. Akan tetapi muncul alternativ investasi lain
yaitu saham. Sampai saat ini investasi saham menjadi pilihan alternativ
investasi oleh beberapa investor. Begitu pula di Indonesia yang dimulai pada
abad 19. Investasi sahaam diperkenalkan oleh Belanda, dan masih diminati hingga
sekarang.
Untuk memulai investasi, investor
akan melihatkinerja perusahaan, kemudian harga saham dari perusahaan yang akan
dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan diperoleh bila dana
investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham seorang investor tidak
cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return.
Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan
menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut
(Wabber R Murhadi:2009)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menilai suatu saham dan masih diperdebatkan sampai saat ini adalah
bagaimana cara mengestimasi fair value (nilai wajarnya) dan berapa lama waktu
yang dibutuhkan agar dapat menyesuaikan dengan nilai wajar tersebut. Dengan
kata lain, penilaian saham berguna untuk mencari harga wajar suatu saham.
Kemudian harga wajar saham digunakan oleh investor untuk melakukan strategi
investasi dalam mengantisipasi resiko atau isu-isu yang akan dihadapi
1.2 Rumusan Masalah
·
Bagaimana
konsep nilai dalam Manajmen Keuanagn?
·
Bagaimana
menentukan nilai pada surat berharga?
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
·
Mengetahui konsep nilai
dalam Manajmnen Keuangan.
·
Mengetahui bagaimana cara
menentukan nilai pada surat berharga.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Nilai Dalam Manajmen Keuangan
2.1.1 Nilai Likuidasi (Liquidity Value)
- Sejumlah
uang yang dapat direalisasikan jika aktiva atau sekelompok aktiva dijual secara
terpisah dari organisasi operasionalnya.
2.1.2 Nilai berkesinambungan (Going Concern
Value)
- Sejumlah
uang yang dapat direalisasikan jika perusahaan dijual sebagai suatu bisnis
operasi yang berkesinambungan.
2.1.3 Nilai buku dari aktiva (Book Value)
- Nilai
akuntansi dari aktiva dikurangi akumulasi penyusutan. Terdapat dua jenis nilai
buku, yaitu:
·
Nilai
buku dari perusahaan
§ Total aktiva perusahaan
dikurangi kewajiban dan saham preferen yang tertera dalam neraca.
·
Nilai
pasar dari aktiva
§ Harga pasar dimana aktiva
diperdagangkan pada dasar pasar bebas. Bagi perusahaan, nilai pasar terkadang
dipandang sebagai nilai tertinggi dibandingkan nilai likuiditas atau nilai
berkesinambungan.
2.1.4 Nilai intrinsik sekuritas
- Harga
sekuritas yang seharusnya, jika dihargai secara benar berdasarkan faktor – faktor
penunjang penilaian aktiva, pendapatan, prospek masa depan, manajemen, dll atau
berdasarkan fakta – fakta yaitu nilai sekarang (Present Value) dari arus kas
yang disediakan untuk investor, didiskontokan pada tingkat pengembalian yang
ditentukan sesuai dengan jumlah resiko yang menyertainya
2.2 Menentukan Nilai Surat
Berharga
2.2.1
Obligasi
2.2.1.1 Pengertian Obligasi
Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan saat ini.
Obligasi biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah setiap saat. Obligasi adalah satu sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya, 10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face value pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond atau sekuritas yang berpendapatan tetap karena perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan return yang rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham dan umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi) (Levy 28).
2.2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar yaitu:
Obligasi adalah kontrak keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya, pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan saat ini.
Obligasi biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah setiap saat. Obligasi adalah satu sekuritas yang berdasarkan pada IOU dari penerbitnya. Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik perusahaan. Contohnya, 10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk menerima pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face value pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond atau sekuritas yang berpendapatan tetap karena perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual dan tetap sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam bentuk variabel income dan mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu obligasi tidak terlalu lama dan tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara umum risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan return yang rendah pula. Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham dan umumnya relatif tinggi cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi) (Levy 28).
2.2.1.2 Jenis-Jenis Obligasi
Sekuritas pasar modal meliputi instrumen-instrumen yang lebih besar dari satu tahun dan isntrumen-instrumen yang tidak memiliki masa jatuh tempo. Secara umum, pasar ini terjadi karena adanya instrumen yang berisi sekumpulan aliran kas yang dijanjikan, atau menawarkan partisipasi untuk mendukung profitabilitas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam sekuritas pasar modal ni terdapat dua macam instrumen yaitu fixed income securities dan equity income securities. Fixed income securities terbagi dua kategori besar yaitu:
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10 (sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli kembali oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond. Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General Obligation Bond dan Revenue Bond. (Levy 40-41)
2. Corporate Bond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut kreditur. (Timothy and Joseph 408). Jenis-jenis Corporate Bond adalah:
- Secured Bonds
Secured Bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh sejumlah aset.
- Mortgage bonds
Mortgage bonds adalah obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan dalam bentuk finansial).
- Unsecured bonds (Debentures)
Unsecured bonds adalah obligasi yang penerbitannya tidak memiliki jaminan. Pembayaran sangat bergantung pada kemampuan dan kemauan dari perusahaan penerbit untuk memberikan bunga yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Jika terjadi gagal bayar, maka pemegang obligasi akan menjadi unsecured creditors. Investor tidak memiliki hak atas harta perusahaan.
- Convertible bonds
Convertible bonds adalah salah satu jenis obligasi yang memiliki kekhususan. Obligasi ini dapat dikonversi ketika terdapat keputusan pemilik obligasi menjadi sejumlah sekuritas lain yang diterbitkan oleh perusahaan yang sama. Biasanya sekuritas lain tersebut adalah common stock.
- Variable-Rate bonds
Obligasi yang memberikan pembayaran kupon yang bervariasi mengikuti frekuensi bunga yang berlaku di pasar atau market rate index.
- Putable bonds
Putable bonds adalah obligasi yang dapat dicairkan sebelum jatuh tempo sesuai dengan keputusan dari pemilik obligasi.
- Junk bonds
Junk bonds biasanya dikenal dengan sebutan high-yield bonds, adalah obligasi yang memiliki peringkat dibawah investment grade. Disebut junk karena obligasi ini lebih berisiko dari obligasi yang berkategori investment grade.
- International bonds
International bonds adalah obligasi yang dijual di negara lain. Obligasi dapat diperdagangkan dalam satuan mata uang negara lain atau obligasi diperdagangkan di negara lain dalam mata uang perusahaan penerbit biasanya disebut Eurobonds.
- Super Long-Term bonds
Obigasi yang memiliki masa jatuh tempo lebih besar atau sama dengan 100 tahun.
(Timothy and Joseph 415-420)
2.2.2
Saham Preferen (Preferred
Stock)
2.2.2.1
Pengertian Saham Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki
hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan
mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran
manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran
dividen preferen agar tidak lengser.
Saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti
bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang
dikehendaki investor.
Persamaannya dengan obligasi adalah
adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa
berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible)
dengan saham biasa.
Saham Preferen memiliki
karakteristik sebagai berikut:
§
Memiliki
berbagai tingkat, yang dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda
§
Tagihan
terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas
lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
§
dividen
kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan
pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
§
Konvertibilitas,
dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan
organisasi penerbit terbentuk
2.2.2.2
Penilaian Saham Preferen
Rumus: Vps = D / kps
dimana:
Vps = nilai saham preferen
D = dividen tahunan
kps = tingkat pengembalian yang disyaratkan
contoh soal:
berapakah
nilai saham preferen jika dividen tahunan yang dibayar sebesar $3,64 dan
tingkat
pengembalian
yang disyaratkan 7,28%?
Jawab: :
Vps = D / kps
= $3,64 / 7,28%
=
$50
2.2.3
Saham Biasa (common stock)
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki
fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek
penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima
sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung
resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa Mewakili klaim
kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak
untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang
dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak
prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk
mengontrol operasional perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas.
Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh
pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
Saham Biasa Memiliki
karakteristik Utama sebagai berikut:
§
Hak
suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
§
Hak
didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
§
Tanggung
jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
2.2.4
Menilai Saham Biasa
Pertumbuhan
saham biasa
Rumus: g =
ROE × r
dimana: g = tingkat pertumbuhan dari laba masa depan
ROE = tingkat pengembalian ekuitas
r = persentase laba yang ditahan
Penilaian
Saham Biasa – Periode Pemegangan Tunggal
Rumus: Vcs = ((D1/(1+kcs)) + ((P1/(1+kcs))
dimana:
Vcs = nilai sekarang saham biasa
D1 = dividen yang diterima dalam satu tahun
P1 = harga saham yang diprediksi di akhir tahun
kcs = tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh
investor
contoh soal:
berapakah
nilai saham biasa jika dividen pada akhir tahun yang diharapkan Rp1.640, dan
harga pasar pada akhir tahun yang diproyeksikan Rp22.000 serta tingkat
pengembalian yang disyaratkan investor adalah 18%?
Vcs = ((Rp1.640/(1+18%))+((Rp22.000/(1+18%))
= Rp 1390 + Rp 18.644
= Rp 20.034
Penilaian
Saham Biasa – Periode Pemegangan Berganda
Rumus: Vcs = D1/kcs-g
Dimana : D1 =
D0 (1+g)
keterangan:
Vcs’ = nilai sekarang saham biasa
D1 = dividen yang diterima pada akhir tahun ini
D0 = dividen yang diterima pada akhir tahun lalu
kcs = tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh
investor
g = tingkat pertumbuhan
contoh soal:
berapakah
nilai sekarang dari saham biasa jikadividen yang dibayar pada akhir tahun lalu
sebesar $2, tingkat pertumbuhannya 10%, dan tingkat pengembalian yang
disyaratkan investor 15%?
D1 = D0 (1+
g)
D1 = $2
(1+10%)
D1 = $2,20
Vcs = D1/kcs-g Vcs
= $2,20/0,15-1,10 = $44
2.2.5
Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Pemegang
Saham
1.
Tingkat Pengembalian yang diharapkan oleh
Pemegang Saham Preferen
Vps = D/Kps ,
sehingga
Kps = D/Vps atau
kps = D/Po
Dimana P0
adalah harga pasar sekarang saham preferen
Contoh soal:
Berapakah
tingkat pengembalian yang diharapkan invesotor jika dividen yang dibayarkan
$3,64 dan haraga pasar sekarang saham preferen $50?
Kps = D/Po
= $3,64 / $50 = 0,0728 atau
7,28%
2. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan
oleh Pemegang Saham Biasa
Vcs = D1 / kcs - g sehingga
Kcs = (D1/Vcs) +g , atau kcs = (D1 / Po) +g
Contoh soal:
Berapakah
tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham biasa jika dividen
yang
dibayarkan
akhir tahun ini sebesar $2,20, harga pasar sekarang saham biasa $44, dan
tingkat
pertumbuhan
10%?
kcs = (D1 / Po) + g
=($2,20/$44) + 10% = 15%
Journal Summary: Earnings, Book Values, and Dividends in Equity
Valuation. By James A. Ohlson
Journal Summary
Earnings, Book Values, and Dividends in Equity Valuation
(Laba, Nilai Buku, dan Dividen pada Penilaian Ekuitas)
By James A. Ohlson, Columbia University
Summarized By : Ripa Fajarina Laming
Jurnal ini
mengembangkan dan menganalisa model dari nilai pasar suatu perusahaan yang
berkaitan dengan pendapatan kontemporer dan masa depan, nilai buku, dan
dividen. Dalam jurnal ini dibahas hubungan penerapan surplus bersih, dan
penurunan nilai buku dividen saat ini namun tidak mempengaruhi laba-rugi tahun
berjalan. Model yang dihasilkan dalam jurnal ini menyediakan patokan berguna
ketika seseorang mengkonsepsikan bagaimana nilai pasar berhubungan dengan data
akuntansi dan informasi lainnya.
Ohlson
mengembangkan dan menganalisis model di mana ia mengkonsepkan hubungan antara
nilai pasar perusahaan dan keuntungannya, nilai buku dan dividen saat ini dan
masa depan. Dua postulat akuntansi ekuitas menyediakan kerangka kerja untuk
model: a) hubungan yang berlaku dari hasil keseluruhan dan b) bagaimana
penurunan dividen saat ini membawa pengaruh pada keuntungan hari ini.
Model tersebut menyajikan sifat unik dan mungkin sangat bergunacdalam
konseptualisasi hubungan antara nilai pasar dan data akuntansi dan informasi
lainnya. Surplus bersih dapat diartikan sebagai : semua perubahan
aktiva/kewajiban yang tidak terkait dengan dividen harus melalui laporan
laba-rugi. teori Akuntansi umumnya mencakup skema ini tanpa
menghubungkannya ke perspektif pengguna data akuntansi.
Inti dari
fungsi penilaian mengungkapkan nilai sebagai rata-rata tertimbang (i)
kapitalisasi laba rugi tahun berjalan (disesuaikan dengan dividen) dan (ii)
nilai buku saat ini. ukuran Ekstrim dari hasil model yang baik. (i) atau (ii)
sebagai indikator nilai tunggal. Jurnal ini sesuai analisis umum memperoleh
kombinasi model “murni” nilai dan model saham yang bernilai “murni”. Kombinasi
tersebut untuk kepentingan konseptual karena membawa laba ke dalam penilaian
melalui hubungan Surplus bersih.
Pengembangan
model menunjukkan relevansi yang abnormal (atau sisa) laba sebagai variabel
yang mempengaruhi nilai perusahaan. Ini didefinisikan sebagai ukuran kinerja
akuntansi berbasis pendapatan dikurangi biaya untuk penggunaan modal yang
diukur dengan awal-dari- nilai buku dikalikan dengan biaya modal. Pendapatan
abnormal menanggung selisih antara nilai pasar dan nilai buku. Dimana, mereka
menanggung goodwill perusahaan.
Model
tersebut mengakui informasi di luar laba, nilai buku, dan dividen. Memotivasi
informasi tambahan dengan gagasan bahwa beberapa nilai yang relevan dengan
peristiwa dapat mempengaruhi perkiraan penghasilan masa depan dibandingkan
dengan pendapatan saat ini, yaitu, pengukuran akuntansi menggabungkan beberapa
nilai yang relevan dengan peristiwa hanya setelah penundaan waktu. Fitur ini
menarik karena analisis menunjukkan bahwa data sementara akuntansi akan menjadi
indikator tidak lengkap nilai, rata-rata tertimbang dari kapitalisasi
laba dan nilai buku dari fungsi penilaian.
Secara umum,
jurnal ini memberikan kontribusi terhadap literatur akuntansi sebagai model
acuan yang dapat digunakan untuk konsep bagaimana nilai berkaitan dengan tiga
variabel akuntansi, laba, nilai buku, dan dividen. Model ini memenuhi beberapa
sifat menarik dan memungkinkan untuk realitas tertentu dalam akuntansi: teori
secara langsung bersandar pada hubungan Surplus bersih dan fitur penurunan
nilai buku dividen tapi laba saat ini tidak terpengaruh.
Tiga asumsi
analisis langsung dalam merumuskan model penilaian :
1.
Sebagai standar dalam model neoklasik dari penilaian sekuritas,
nilai sekarang dari dividen yang diharapkan (PVED) menentukan nilai pasar.
Kerangka probabilistik Mengindikasikan sebuah keadaan “anggapan obyektif”.
Untuk menjaga hal-hal sederhana, netralitas risiko berlaku sehingga factor
diskon sama dengan tingkat bebas risiko.
2.
Kepemilikan tetap dari ekuitas akuntansi menerapkan: hubungan
penerapan Surplus bersih, dan dividen mengurangi nilai buku saat ini tetapi
tidak mempengaruhi laba rugi tahun berjalan.
3.
Kerangka model linier dari time-series/deret waktu perilaku
abnormal dari pendapatan. Sebagaimana yang telah ditulis, variabel ini
didefinisikan sebagai laba rugi tahun berjalan dikurangi nilai waktu dari nilai
buku awal periode yang bebas resiko, yaitu, pendapatan dikurangi biaya untuk
penggunaan modal.
PVED dan hubungan Surplus bersih menyiratkan bahwa nilai pasar
sama dengan nilai buku ditambah dengan nilai kini dari masa depan diharapkan
pendapatan abnormal (Peasnell 1981), analisis penilaian dapat fokus pada prediksi
pendapatan abnormal daripada dividen. Jurnal ini memanfaatkan dua ide sederhana
: Pertama, seseorang dapat menerapkan hubungan surplus bersih untuk menggeser
analisis nilai dari PVED dengan nilai buku ditambah dengan nilai saat ini dari
pendapatan abnormal yang diharapkan. Kedua, asumsi bahwa pendapatan abnormal
memuaskan (modified) memastikan kesederhanaan analitis.
Kedua ide ini bergabung untuk menghasilkan evaluasi bentuk eksklusif dari nilai
saat ini. Tanpa melanggar teori PVED, diperoleh gambaran eksplisit dan nilai
dasar yang berhubungan dengan data akuntansi.
Jurnal
ini menyoroti peran penting dari data akuntansi ketika seseorang mencoba untuk
untuk mengatasi sebuah paradoks dalam penilaian sekuritas neoklasik : nilai
sekarang dividen yang diharapkan menentukan nilai perusahaan, namun prediksi
urutan dividen pada dasarnya tidak relevan jika kebijakan dividenyang mendasari
tidak relevan. Dengan memprediksi urutan variabel yang tidak tergantung pada
kebijakan dividen, yaitu : laba abnormal masa depan. Pengamatan ini mengarah
pada kesimpulan berikut : teori yang dikembangkan intinya adalah bagaimana data
akuntansi tergantung pada dividen sebagai lawan dari bagaimana dividen
tergantung pada data akuntansi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar